Dalam kumpulan puisi ini Neni Hertika mencatatkan sejumlah kenangan yang ia alami dalam kehidupannya. Barangkali ada sejumlah kenangan yang merupakan pengalaman nyata dan tentu tak sedikit pula kenangan batinnya dan kenangan orang- orang di sekelilingnya. 
Semua orang pasti punya banyak kenangan dalam hidupnya. Akan tetapi tak banyak yang mencatatnya menjadi karya tulis berbentuk puisi atau karya prosa. Akhirnya, kenangan-kenangan itu berlalu begitu saja.
Neni Hertika seorang pendidik yang sangat aktif dalam melahirkan aneka karya sastra. Ia tidak ingin kenangannya berlalu begitu saja. Ia rekam kenangannya itu ke dalam karya puisi. Dengan cara itu, beliau dapat memberikan rasa  pada kenangannya itu kepada orang lain, dalam hal ini pembaca. Atau lebih pas kita sebut penikmat sastra.
Bila kita telusuri puisi-puisi yang terdapat dalam antologi "Tinta Kenangan" pada umumnya berisi ungkapan cinta, harapan,  rindu kecewa,  protes, kekaguman dan lika-liku kehidupan yang dia alami selama ini. Kenangan itu  menjadi kenangan hidupnya sebagai penulis. Puisi-puisinya pun indah bila dibaca karena ia pandai memanfaatkan majas dengan baik.
Neni Hertika seorang guru yang sangat aktif dan produktif dalam menghasilkan sejumlah karya sastra. Beliau termasuk anggota Perkumpulan Rumah Seni Asnur yang sangat ulet dalam mengajak dan memotivasi rekan-rekan guru di daerahnya. Tak banyak guru yang mau dan mampu berbuat seperti yang dilakukan oleh Neni Hertika. Di sela-sela kesibukannya menyelesaikan tugas-tugas di sekolah dan tentu juga tugas sebagai seorang istri dan seorang ibu dari anak-anaknya, dia mampu tampil dalam sejumlah kegiatan kesastraan di daerah dan juga yang berkala Nasional dan ASEAN.
Buku antologi  "Tinta Kenangan" diambil dari salah satu judul puisi dalam antologi tersebut. Sekarang mari kita nikmati puisi-puisi di Tinta Kenangan, Neni Hertika