Apa itu Softcover?
Softcover, yang juga dikenal sebagai paperback, adalah jenis penjilidan di mana buku memiliki sampul yang fleksibel dan terbuat dari kertas Art Carton / Art Paper. Jenis binding ini sangat umum digunakan untuk buku-buku bacaan seperti novel, buku referensi, hingga buku-buku non-fiksi karena ringan, praktis, dan ekonomis. Meskipun memiliki sampul yang lebih tipis daripada hardcover, softcover tetap tahan lama berkat lapisan laminasi yang melindungi sampul dari kerusakan.
Ciri-Ciri Softcover:
- Bahan Sampul: Softcover menggunakan kertas Art Carton dengan ketebalan antara 210 hingga 260 gram. Kertas ini dilaminasi, baik dengan laminasi gloss (mengilap) maupun laminasi doff (matte), untuk meningkatkan daya tahan dan memberikan tampilan yang lebih menarik.
- Lem Panas atau Hotmelt: Proses penjilidan softcover dilakukan menggunakan teknik pengeleman dengan lem panas atau hotmelt. Lem ini memberikan kekuatan yang cukup untuk menjilid halaman buku secara kokoh, sekaligus fleksibel saat dibuka-tutup.
- Spesial JaVA: Pada beberapa penerbitan, termasuk JaVA, sampul softcover sering kali dilengkapi dengan lekukan lipatan baca yang dibuat dengan mesin presisi. Lekukan ini membantu sampul agar lebih mudah dibuka dan lebih nyaman saat dipegang tanpa merusak jilidan.
Keuntungan Softcover:
- Lebih Ringan: Buku dengan binding softcover lebih ringan dibandingkan hardcover, membuatnya nyaman untuk dibawa bepergian atau dibaca di mana saja.
- Lebih Murah: Dari segi biaya produksi, softcover lebih murah dibandingkan dengan hardcover, sehingga harga buku yang dijilid dengan metode ini lebih terjangkau bagi konsumen.
- Fleksibel dan Praktis: Softcover menawarkan fleksibilitas yang lebih baik, sehingga buku bisa lebih mudah dibuka rata di atas permukaan atau dilipat sedikit saat dibaca, tanpa merusak struktur sampul.
Secara keseluruhan, softcover adalah pilihan penjilidan yang populer karena praktis, terjangkau, dan nyaman digunakan, terutama untuk buku-buku yang dibaca secara intensif dan sering dibawa bepergian.
